Konsep inti pemasaran yaitu : kebutuhan, keinginan, dan
permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia orang membutuhkan
udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup.
Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan.
Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu
yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
Permintaan
adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk
membayar. Pembedaan ini menyoroti kritik yang mengatakan bahwa “pemasar
menciptakan kebutuhan” atau “pemasar membuat orang membeli hal-hal yang tidak
mereka inginkan”. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan : kebutuhan mendahului
pemasar. Pemasar, bersama dengan faktor-faktor kemasyarakatan lainnya,
mempengaruhi keinginan. (Kotler dan Keller, 2009 : 12).
Dalam konteks
pemasaran, kebutuhan (needs) dan
keinginan (wants) dibedakan.
Kebutuhan merupakan suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar.
Kebutuhan melekat pada sifat dasar manusia sehingga tidak mudah berubah.
Sementara itu keinginan merupakan hasrat akan pemuas tertentu dari suatu
kebutuhan. Keinginan lebih bersifat context-driven
sehingga lebih mudah berubah dibandingkan kebutuhan. Orang bisa saja memiliki
kebutuhan yang sama, tetapi keinginannya berbeda-beda. (Fandy Tjiptono, 2007 :
11).
Sheth, et al
(1991) dalam Tjiptono, menegaskan bahwa perilaku konsumsi setiap individu
dipengaruhi lima kebutuhan utama di bawah ini :
1. Kebutuhan fungsional
Suatu barang / jasa bisa memuaskan
kebutuhan ini melalui tujuan / kegunaan fisik atau fungsionalnya.
2. Kebutuhan sosial
Suatu barang atau jasa dapat
memuaskan kebutuhan sosial melalui asosiasinya dengan segmen demografis, sosio
ekonomis, atau etnik kultural masyarakat tertentu.
3. Kebutuhan emosional
Barang / jasa tertentu dapat
memuaskan kebutuhan ini melalui penciptaan emosi dan perasaan yang tepat.
4. Kebutuhan epistemik
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
manusia untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang baru.
5. Kebutuhan situasional
Produk-produk tertentu dapat memuaskan kebutuhan yang
bersifat situasional atau tergantung kepada waktu dan tempat. (Fandy Tjiptono,
2007 : 10 - 11).
sumber :
Kotler,
Philip dan Lanne Keller, Kevin, “Manajemen Pemasaran”, jilid I edisi ketiga belas, Erlangga, Jakarta, 2009.
Tjiptono,
Fandy, “Pemasaran Jasa”, cetakan
ketiga, Bayu Media Publishing, Malang,
2007.
No comments:
Post a Comment
harap tinggalkan jejak, setelah membaca postingan ini. terima kasih :)