Friday, October 11, 2013

Rempongers and Me

assalamu'alaikum apa kabar semuanya ? semoga sehat selalu ya dan dipermudah segala urusannya...amiin. postingan kali ini aku mau berbagi cerita tentang temen - temen deketku semasa kuliah hhehee, waktu aku masih aktif kuliah, aku punya temen - temen deket yang namanya adalah "rempongers" hahhaaha kok namanya rempongers sih ? sebenarnya ga ada deklarasi atau upacara khusus untuk meresmikan kalau aku dan temen - temen mau bikin geng, apalagi namanya rempongers. suatu ketika, salah satu temenku yang tergabung dalam rempongers, ga sengaja ngomong "aduh kita tuh rempong banget sih, ngerjain tugas kelompok rempong, dandan aja rempong, mau jalan - jalan bareng rempong." rempong sendiri artinya adalah repot hahhahaa karena usut punya usut, aku dan temen - temen serba repot.


itu sebabnya, entah kenapa karena kita sering kerepotan jadilah nama perkumpulan temen - temen deketku semasa kuliah ini dengan sebutan "rempongers" karena nama adalah doa, ternyata bener sejak pakai nama itu, perkumpulan anak - anak rempongers ini suka repot dalam ngurusin segala hal. eitttss, tapi meskipun kita ini perkumpulan anak - anak repot, kita itu saling toleransi, peduli, saling bantu satu sama lain dalam hal kebaikan. jadi begini, misalnya waktu ujian baik uts maupun uas semakin dekat, pasti tuh kita rempong belajar bareng, biasanya belajar bareng atau ngerjain tugas kuliah dirumah yang mudah dijangkau bagi para anggota rempongers. sedangkan aku sendiri waktu kuliah, jualan jilbab, jualan nasi goreng di mushola fakultas, pulsa, semuanya dicoba, sampai punya toko online sendiri di facebook, namanya "shanif merchandise". tapi karena waktu itu aku sibuk ngajar dan menyelesaikan skripsi, toko online ku sempat vakum hiks hiks sedihnya.







rempongers terdiri dari :

1. fitria alias pytonk, kenapa dipanggil pytonk ? karena ternyata dia wkt SMA dipanggil pytonk, soalnya pipinya gentonk, begitu ceritanya menurut penuturan pytonk. pas konsentrasi jurusan, kita berpisah hiks hiks karena pytonk passion nya lebih memilih ke finance atau keuangan.

2. siti sulhah alias esh esh. kenapa dipanggil esh - esh ? karena jadi ceritanya begini, waktu masuk awal semester perkuliahan, di kelas manajemen A, ada dua mahasiswa yang namanya sama - sama siti. siti sulhah dan siti yuliana, akhirnya karena bingung mau manggil apa, tersebutlah nama esh - esh / SS. sebenarnya esh - esh sendiri, kalo dirumahnya dipanggil mbon. esh - esh ini orangya hobi banget dagang, sebelas dua belas sama aku. karena waktu kuliah, semua yang bisa dijual pasti sama dia dijual. pas konsentrasi jurusan, esh - esh satu konsentrasi denganku, pemasaran. soalnya hobi dagang dan masarin dagangan sendiri hahahahaha karena tujuan kita sama, jadi pengusaha.

3. eka adianti alias bacul. bacul ini luar biasa lucunya, kalo g ada dia dalam suatu perkumpulan atau acara - acara besar yang diadakan rempongers, pasti kurang seru atau sepi. dia juga selera humornya tinggi banget, aku aja kalo deket dia dan dia bercerita, padahal belum cerita tapi rasanya mau ketawa, menghibur banget. pas konsentrasi jurusan, bacul satu konsentrasi denganku, pemasaran.


4. dety alias naya. naya ini orangnya juga lucu banget, topik yang paling sering dibahas sama naya macem - macem, mulai dari topik keluarga, urusan cinta, sampai keuangan. tapi sayangnya pas konsentrasi kita berpisah karena dia memilih finance atau keuangan, sama kayak pytonk. karena naya ini kehadirannya ditunggu - tunggu, naya dapet gelar kehormatan dari rempongers sebagai ibu negara hahaahaa.


5. ade tyar alias tyar. tyar ini sama juga kayak esh - esh dan aku, hobinya dagang. dan sampai sekarang masih dagang baju online dan pulsa, karena dirumahnya tiyar juga punya warung. waktu kuliah, dia juga jual nasi kuning dan di titipin di mushola fakultas. tapi pas konsentrasi tyar memilih finance atau keuangan.


6. eis alias arta. arta ini orangnya cerewet banget tapi seru hahahaa, kalo ketawa lepas banget ga ada rem nya dan kadang aku suka takut sama ketawanya. arta ini dia peduli dan toleransi banget sama anak rempongers, kayak waktu ada anggota rempongers orangtuanya sakit, nah pasti dia dan bacul inisiatif buat jenguk bareng - bareng. pas konsentrasi, arta ini memilih manajemen sdm alias human resources.



7. melisa. melisa adalah orang yang paling sering dimintain bantuan tebengan mobil kalau anak - anak rempongers mau adain acara jalan - jalan. soalnya melisa ini kalo ke kampus bawa mobil, dan melisa dengan senang hati menawarkan mobilnya buat jalan - jalan. melisa ini dulunya punya usaha warnet di deket kampus, tapi ditutup karena menurut melisa pesaingnya cukup banyak dan dia mau ganti usaha lain. pas konsentrasi, melisa ini memilih manajemen sdm alias human resources.


8. mutia alias amy. amy ini orangnya setipe dengan esh - esh, tiyar, dan aku, karena passionnya sama - sama pengen jadi pengusaha. kerjaannya amy ini dagang mulu. semuanya sama dia dijual, mulai dari pulsa, oriflame, mr.monkey keripik pisang, dll yang gak bisa disebutin satu persatu. saking semangatnya dagang, amy dapet gelar kehormatan dari rempongers sebagai menteri perdagangan hahhaahahaha. pas konsentrasi, amy ini sama denganku, ambil konsentrasi pemasaran.



9. ika wuland alias mon. dipanggil mon karena sebutan ini berawal dari bacul, yang sering manggil ika dengan mon. ika ini salah satu anggota rempongers yang jago itung - itungan sehingga mon dapet gelar kehormatan dari anak - anak rempongers sebagai menteri keuangan hahahaha. mon juga memilih konsentrasi finance pas penjurusan konsentrasi.


10. aku alias shartika. aku ini orangnya cerewet, bawel, suka banget sama hello kitty, suka berpikir kritis sama segala hal, dan kata anak - anak rempongers, aku ini jago analisis atau nalarnya bagus sama segala hal. mau itu soal pemasaran, politik, dll deh sampai aku dapet gelar kehormatan sebagai menteri pendidikan hahahaaa. aku terus terang bingung, kenapa dikasi gelar menteri pendidikan, ternyata jadi begini, tiap belajar bareng semasa kuliah, aku suka ngajarin temen - temen yang belum paham sama materi atau soal - soal kuliah dan hal hal lain. udah gitu ditambah dengan profesiku sebagai pengajar bimbel. jadilah aku menteri pendidikan hehehee.



11. yuly. nah dari sekian banyak anggota rempongers, yuli ini udah nikah duluan walaupun masih berstatus mahasiswa hebat kan. yuli ini juga udah jadi haji, pas konsentrasi yuli milih konsentrasi manajemen sdm atau human resources.


itulah cerita tentang aku dan rempongers. dari anggota rempongers ini, sayangnya ga semuanya bisa wisuda bareng - bareng tahun ini, bulan november. karena, selebihnya masih berjuang dengan skripsi. bulan november tahun ini yang wisuda itu aku, pytonk, dan ika.


ini dia foto - foto anak rempongers



  







oke sampai disini ceritanya. mohon maaf kalau ada salah - salah kata. kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, kekurangan ada pada diri saya. wassalam :)




Konsep Pemasaran



Konsep inti pemasaran yaitu : kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Pembedaan ini menyoroti kritik yang mengatakan bahwa “pemasar menciptakan kebutuhan” atau “pemasar membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan”. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan : kebutuhan mendahului pemasar. Pemasar, bersama dengan faktor-faktor kemasyarakatan lainnya, mempengaruhi keinginan. (Kotler dan Keller, 2009 : 12).
          


 Dalam konteks pemasaran, kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dibedakan. Kebutuhan merupakan suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan melekat pada sifat dasar manusia sehingga tidak mudah berubah. Sementara itu keinginan merupakan hasrat akan pemuas tertentu dari suatu kebutuhan. Keinginan lebih bersifat context-driven sehingga lebih mudah berubah dibandingkan kebutuhan. Orang bisa saja memiliki kebutuhan yang sama, tetapi keinginannya berbeda-beda. (Fandy Tjiptono, 2007 : 11).
           



Sheth, et al (1991) dalam Tjiptono, menegaskan bahwa perilaku konsumsi setiap individu dipengaruhi lima kebutuhan utama di bawah ini :
1. Kebutuhan fungsional
Suatu barang / jasa bisa memuaskan kebutuhan ini melalui tujuan / kegunaan fisik atau fungsionalnya.
2. Kebutuhan sosial
Suatu barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan sosial melalui asosiasinya dengan segmen demografis, sosio ekonomis, atau etnik kultural masyarakat tertentu.
3. Kebutuhan emosional
Barang / jasa tertentu dapat memuaskan kebutuhan ini melalui penciptaan emosi dan perasaan yang tepat.
4. Kebutuhan epistemik
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang baru.
5. Kebutuhan situasional
Produk-produk tertentu dapat memuaskan kebutuhan yang bersifat situasional atau tergantung kepada waktu dan tempat. (Fandy Tjiptono, 2007 : 10 - 11).
          
sumber : 
Kotler, Philip dan Lanne Keller, Kevin, “Manajemen Pemasaran”, jilid I edisi      ketiga belas, Erlangga, Jakarta, 2009.

Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”, cetakan ketiga, Bayu Media Publishing, Malang, 2007.

Mengapa Konsumen Puas Atau Tidak Puas ?

hallo assalamu'alaikum, selamat pagi, siang, sore, malam, buat para pengunjung yang mengunjungi blog ini hhehehe. pada pembahasan kali ini, aku akan bahas tentang ketidakpuasan konsumen. sebenarnya apa yang menyebabkan konsumen itu puas atau tidak puas ? langsung aja deh masuk ke pembahasannya.

mengapa produk dan merek kini harus berjuang semakin keras ? salah satu sebabnya adalah semakin pesat kemajuan teknologi dan semakin kreatifnya konsep marketing dan strategi promosi yang diluncurkan oleh semua perusahaan. semakin ke depan pasar akan semakin kompetitif dan ramai. persaingan merek yang beredar di pasar pun semakin sengit.

dtambah lagi, selain segala macam bentuk promosi konvensional, pasar kini sudah memasuki zaman digital. disana sudah terbentuk pasar sendiri dengan segudang peluang yang siap dimanfaatkan bagi mereka yang siap. pada akhirnya, hanya ada satu dua merek produk yang dipilih konsumen dalam satu kategori produk. misalnya kalau kita berbicara produk minyak goreng, rokok, atau gadget sekalipun, dalam satu kategori produk, konsumen paling banyak akan menyukai dan memilih satu atau dua diantara merek - merek yang beredar di pasaran.

jika kita berbicara tentang kasus konsumen yang puas dengan merek kita, tentu ada banyak faktor yang bisa menyebabkan konsumen tidak puas dengan merek suatu produk. faktor - faktor tersebut bisa berasal dari produk itu sendiri dan bisa berasal dari luar. banyak pendapat mengatakan "ada harga, ada rupa", atau istilah lain "harga itu membawa rupa" istilah itu memang benar adanya. sudah jelas penyebab pertama konsumen tidak puas dengan merek suatu produk adalah masalah harga dengan kualitas.

harga mahal atau murah tentu relatif. jika ada satu konsumen mengatakan bahwa suatu produk berharga mahal, itu belum tentu berlaku bagi konsumen yang lain. dan jika ada konsumen yang berkata kualitas suatu produk itu buruk, belum tentu pula sama dengan konsumen lain. satu hal yang pasti, harga harus sebanding dengan kualitas yang diberikan. jka suatu merek produk memang ditujukan untuk menyasar segmen menengah ke bawah, maka kualitas bisa ditoleransi asal harga yang diberikan bisa cukup murah. sebaliknya, jika suatu merek menyasar konsumen kelas atas dan ditawarkan dengan harga murah sekalipun kualitasnya bagus, malah tidak ada yang mau membeli karena tidak ada faktor gengsi atau prestisenya.


performa yang tidak sesuai dengan promosi, hal ini tentu sudah jelas banyak kita temukan dalam istilah "over promise under deliver". suatu merek yang terlalu tinggi memberikan ekspektasi kepada konsumen saat berpromosi harus berhati - hati akan resiko yang mungkin dihadapi kemudian jika produk tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut. sebaliknya, jika promosi yang diberikan cukup masuk akal tetapi cukup menarik, konsumen akan lebih puas jika ternyata produknya mampu memenuhi ekspektasi tersebut. bila tidak memenuhi ekspektasi pun, konsumen bisa jadi akan lebih toleran terhadap suatu merek karena sebelumnya merek tersebut tidak melakukan over promise atau janji yang berlebihan.




intinya nih, sebenarnya dalam melakukan promosi pasar, ada baiknya perusahaan jangan berlebihan memberikan janji terhadap suatu merek dari produk tersebut. karena, bisa jadi janji yang diberikan ini akan jadi masalah bagi perusahaan.  artinya nih perusahaan kalau berpromosi, please jangan lebay. karena merek itu kan suatu simbol atau identitas yang berkaitan dengan serangkaian janji yang diberikan kepada konsumen. contohnya : toshiba, menggunakan tagline "leading innovation" orang - orang akan berpikir bahwa hanya merek toshiba lah yang merupakan pemimpin inovasi. nah, hal ini harus sejalan dengan inovasi yang dilakukan oleh merek toshiba, karena kalau tidak, maka konsumen tidak akan puas dan tidak akan percaya dengan merek toshiba. itu hanya contoh saja, tapi kenyataannya merek toshiba menurutku memang lebih unggul dibanding merek lain.


oke, sekian dulu pembahasan tentang kepuasan konsumen. sampai bertemu di posting berikutnya. wassalam :)

Sumber : majalah marketing edisi 09/XIII/September 2013

Sunday, October 6, 2013

Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran

hallo, assalamu'alaikum, selamat pagi, siang, sore, malam, buat yang mampir di blog ini. semoga kalian semua sehat selalu dan dimudahkan segala urusannya. pada pembahasan kali ini, aku akan bahas tentang perbedaan konsep pemasaran dan penjualan. banyak orang memandang bahwa, sebenarnya definisi penjualan dan pemasaran itu sama aja, padahal nih ternyata mereka memiliki filosofi pemahaman yang berbeda. oke langsung aja yuuuk kita bahas perbedaannya.


sebelumnya aku jelasin dulu definisi pemasaran dan konsep intinya yah :


Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. American Marketing Association (AMA), mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
 
 Manajemen pemasaran (marketing management) dipandang sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Menurut Kotler dan Keller, Orang - orang pemasaran memasarkan 10 tipe entitas yaitu barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti (hak kepemilikan), organisasi, informasi, dan ide. Penjelasannya sebagai berikut :

      1.       Barang (Goods)
Barang - barang fisik merupakan bagian terbesar dari usaha produksi dan pemasaran kebanyakan negara.
      2.       Jasa (Services)
Jasa mencakup pekerjaan maskapai udara, hotel, perusahaan penyewaan mobil, tukang pangkas dan salon, tenaga perbaikan dan pemeliharaan, akuntan, bankir, pengacara, insinyur, dokter, programmer piranti lunak, dan konsultan manajemen. Banyak tawaran pasar yang terdiri dari perpaduan antara barang dan jasa. Di restoran makanan cepat saji, misalnya, pelanggan mengkonsumsi baik produk maupun jasa.
      3.       Acara (Events)
Pemasar mempromosikan acara berdasarkan waktu, seperti pameran dagang, pertunjukan seni, dan ulang tahun perusahaan. Acara olahraga dunia seperti olimpiade dan piala dunia dipromosikan secara agresif baik kepada perusahaan maupun penggemar.
      4.       Pengalaman (Experiences)
Dengan memadukan beberapa jasa dan barang, sebuah perusahaan dapat menciptakan, memamerkan, dan memasarkan pengalaman.
      5.       Orang (People)
Pemasaran selebriti adalah bisnis yang besar. Artis, musisi, CEO, dokter, pengacara, dan ahli keuangan kelas atas, dan professional lainnya dibantu oleh pemasar selebriti.
      6.       Tempat (Places)
Kota, negara, bagian, kawasan, dan seluruh bangsa bersaing secara aktif untuk menarik turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan pemukim baru. Pemasar tempat mencakup spesialis pengembangan ekonomi, agen real estate, bank komersial, asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan hubungan masyarakat.
      7.       Properti
Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenarnya (real estate) atau properti finansial (saham dan obligasi). Properti dibeli dan dijual, dan pertukaran ini membutuhkan pemasaran.
      8.       Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat, disukai, dan unik di benak publiknya.
      9.       Informasi
Informasi adalah apa yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh buku, sekolah, dan produk universitas dengan harga tertentu kepada orangtua, siswa, dan komunitas.
  10.       Ide
Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide / gagasan dasar. Produk dan jasa adalah landasan untuk menghasilkan ide atau manfaat (Kotler dan Keller, 2009 : 5 - 7).






 

Theodore Levit dari Harvard seperti dikutip dalam Kotler, menjelaskan perbedaan antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran. Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan akhirnya mengkonsumsinya (Kotler dan Keller, 2009 : 20).

nah, jadi pada intinya perbedaan penjualan dan pemasaran terletak pada fokusnya, kalau fokusnya hanya menjual barang menjadi uang berarti termasuk penjualan, tapi kalo focus on customer satisfied, berarti itulah definisi dari pemasaran, karena menurut dosen aku, "marketing is art with science, marketing is create, communicate, and delivery. marketing is not sales, but sales is part of marketing".


sampai disini dulu obrolan kita tentang perbedaan konsep penjualan dan pemasaran. soalnya aku mau jalan - jalan dulu nih mumpung weekend. sampai bertemu di posting berikutnya :)
sumber :
 Kotler, Philip dan Lanne Keller, Kevin, “Manajemen Pemasaran”, jilid I edisi ketiga belas, Erlangga, Jakarta, 2009.