Friday, October 11, 2013

Konsep Pemasaran



Konsep inti pemasaran yaitu : kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Pembedaan ini menyoroti kritik yang mengatakan bahwa “pemasar menciptakan kebutuhan” atau “pemasar membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan”. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan : kebutuhan mendahului pemasar. Pemasar, bersama dengan faktor-faktor kemasyarakatan lainnya, mempengaruhi keinginan. (Kotler dan Keller, 2009 : 12).
          


 Dalam konteks pemasaran, kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dibedakan. Kebutuhan merupakan suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan melekat pada sifat dasar manusia sehingga tidak mudah berubah. Sementara itu keinginan merupakan hasrat akan pemuas tertentu dari suatu kebutuhan. Keinginan lebih bersifat context-driven sehingga lebih mudah berubah dibandingkan kebutuhan. Orang bisa saja memiliki kebutuhan yang sama, tetapi keinginannya berbeda-beda. (Fandy Tjiptono, 2007 : 11).
           



Sheth, et al (1991) dalam Tjiptono, menegaskan bahwa perilaku konsumsi setiap individu dipengaruhi lima kebutuhan utama di bawah ini :
1. Kebutuhan fungsional
Suatu barang / jasa bisa memuaskan kebutuhan ini melalui tujuan / kegunaan fisik atau fungsionalnya.
2. Kebutuhan sosial
Suatu barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan sosial melalui asosiasinya dengan segmen demografis, sosio ekonomis, atau etnik kultural masyarakat tertentu.
3. Kebutuhan emosional
Barang / jasa tertentu dapat memuaskan kebutuhan ini melalui penciptaan emosi dan perasaan yang tepat.
4. Kebutuhan epistemik
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang baru.
5. Kebutuhan situasional
Produk-produk tertentu dapat memuaskan kebutuhan yang bersifat situasional atau tergantung kepada waktu dan tempat. (Fandy Tjiptono, 2007 : 10 - 11).
          
sumber : 
Kotler, Philip dan Lanne Keller, Kevin, “Manajemen Pemasaran”, jilid I edisi      ketiga belas, Erlangga, Jakarta, 2009.

Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”, cetakan ketiga, Bayu Media Publishing, Malang, 2007.

No comments:

Post a Comment

harap tinggalkan jejak, setelah membaca postingan ini. terima kasih :)