Tuesday, July 24, 2012

You Know My Name, But You Don't Know My Story

Saat aku memasuki dunia SMA, alangkah senangnya aku karena bisa diterima di salah satu sekolah favorit di daerah ku, jakarta pusat. aku merasa memiliki dunia baru, teman baru, bahkan keluarga baru. tunggu sebentar, keluarga baru ? mungkin kalian akan bertanya-tanya apa yang ku maksud dengan keluarga baru. bukankah keluarga ku berada dirumah, mengapa sekarang aku memilki keluarga lagi di sekolah ? baiklah, akan ku jelaskan apa maksud keluarga baru tadi. pada hari pertama di SMA, aku duduk sebangku dengan teman SMP ku dulu. sampai suatu ketika, aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan seorang gadis berjilbab, yang juga satu kelas denganku, ia berinisial D. aku pun mengulurkan tangan ku seraya berjabat tangan dengannya sebagai tanda keinginanku untuk berkenalan dengannya. gadis ini sungguh pemalu, mengapa ku katakan demikian ? karena aku merasakan perbedaan saat dekat dengannya dibanding dengan teman ku yang lain. tapi saat aku berbincang-bincang dengannya, tiba-tiba kancing baju ku putus. astaga, aku pun bingung. kemudian, aku meminta tolong kepada si D untuk memberi ku peniti, tapi ternyata ia tidak punya. ia mengatakan "gak punya peniti, adanya jarum pentul" kemudian aku pun menjawab "ya udah deh gak apa-apa, buat gue yah" lantas ia pun mengambil jarum pentul itu ke dalam tas nya. sedikit sekali perbincangan ku dengannya, karena saat itu bel masuk sudah berbunyi. setelah bel masuk, aku melihat teman sekelilingku. ups, aku melihat dia. yah, dia yang ku kagumi di masa SMP dulu. tak kusangka aku sekelas dengannya. dia yang selalu ku lihat saat bermain basket di lapangan SMP ku, pria ini sungguh membuat aku penasaran, sebut saja barnama "A". hari berikutnya, akupun mulai akrab dengan 'D" dan "A". tak ku sangka, ternyata "D" telah mengenal ku sebelumnya, aku pun terkejut mendengar pengakuannya itu. darimana ia mengenal ku ? lalu ia pun bercerita, dulu tika pernah ikut tes di "SMP X" kan waktu mau masuk SMP. nah, "D" tuh pernah liat tika kerepotan nyari pensil 2B buat ujian. tika juga waktu itu bawa foto-foto perpisahan kan, tika liat bareng-bareng temen-temen tika. ya ampun pertama kali "D" liat tika, bawel banget, udah gitu ceroboh lagi. masa mau ujian tapi ga bawa pensil". aku pun tertawa sejadi-jadinya mendengar pandangan ia terhadap ku. dan ternyata ia pun, rumahnya dekat dengan rumah ku. bahkan SD nya pun, satu gedung dengan ku. setelah lumayan dekat dengannya, aku pun sering berkeluh kesah dengannya, bahkan menceritakan hal-hal konyol yang pernah ku lakukan dalam hidup ku. hingga pada suatu saatl, aku mengetahui bahwa ia memiliki kakak yang dulu pernah sekolah juga di SMA ku ini, namun kakaknya telah lulus. kakaknya dulu pernah mengikuti satu organisasi di SMA ku, organisasi itu bernama Rohis. apa itu Rohis ? sungguh aku benar-benar tidak mengetahui Rohis itu organisasi apa, bagaimana anak-anak yang ikut Rohis. "D" mengajak ku untuk mengikuti organisasi tersebut. namun aku menolaknya, hingga ia pun menjelaskan tentang Rohis. Rohis adalah rohani Islam, organisasi yang memberikan kita tentang pengetahuan agama, mendengar penjelasannya aku berpikir sejenak, tak apalah mengikuti organisasi ini, daripada setelah pulang sekolah aku langsung pulang ke rumah, membosankan sekali rasanya. aku juga berharap bisa memiliki banyak teman dengan mengikuti organisasi ini. benar saja, aku memilki banyak teman di organisasi ini, oh bukan teman, tapi Saudara. pertama kali aku terjun ke organisasi ini, luar biasa bingungnya. kakak kelas ku yang aktif di organisasi ini hampir semuanya mengenakan jilbab, jilbabnya pun bukan jilbab biasa tapi jilbab yang panjang yang menutupi dada. malu sekali rasanya berkumpul dengan mereka jika sedang mengikuti majelis taklim. maklum saja, saat itu aku belum mengenakan jilbab seperti sekarang. meskipun demikian, bila ada kajian aku mengenakan jilbab. mulai saat itu aku sering mendapatkan banyak pengetahuan, mulai dari ilmu fiqh, akhlak, bahkan sampai ilmu aqidah. Dan ternyata, "A" yang kukagumi pun mengikuti pula organisasi Rohis. betapa senangya hati ku saat mengetahui hal ini. pikirku, beruntung sekali bergabung di organisasi ini.